Sunday, 4 March 2018

PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN


PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN

Indonesia sebagai negara agraris memiliki banyak potensi sumber pangan baik sebagai sumber karbohidrat, sumber protein, sumber lemak maupun sumber vitamin dan mineral.  Pangan sebagai sumber karbohidrat misalnya padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, suweg, umbi kimpul.  Pangan sebagai sumber protein diantaranya daging, ikan, telur, susu, kerang, kedelai. Sebagai sumber lemak diantaranya berbagai jenis kacang-kacangan, kelapa, biji kapas dan sebagainya. Sedangkan sebagai sumber vitamin dan mineral adalah buah-buahan dan sayuran.
Namun dari sebanyak jenis sumber pangan tersebut diatas yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak seanekaragam jenis pangan yang ada.  Konsumsi pangan jenis sumber karbohidrat terutama beras dan terigu masih diatas anjuran, sehingga kualitas konsumsi pangan tidak meningkat walaupun telah terjadi peningkatan konsumsi beras dan terigu.
Di Indonesia konsumsi beras masih cukup tinggi , diatas 100 kg per kapita pertahun.  Idealnya (seperti di jepang) konsumsi beras sekitar 60 kg perkapita per tahun.  Sedangkan konsumsi protein hewani, aneka kacang, umbi-umbian, buah dan sayuran masih rendah. Sehingga untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan perlu dilakukan peningkatan konsumsi aneka ragam pangan terutama pada protein hewani, umbi, kacang, buah dan sayur.
Untuk tercapainya penganekaragaman kosumsi pangan memang tidak mudah, perlu adanya perubahan prilaku dari masyarakat baik dari segi pengetahuan, sikap maupun tindakan.  Masyarakat perlu mengetahui bahwa sumber karbohidrat itu bukan hanya beras, masih banyak pangan lokal yang dapat digunakan sebagai pengganti beras.  Setelah tahu diharapkan masyarakat mau mengkonsumsi sumber karbohidrat selain beras, sehingga konsumsi beras dapat diturunkan.
 





Mengapa perlu penganekaragaman konsumsi pangan?
Sebagai manusia kita perlu asupan makanan ke dalam tubuh kita untuk melakukan aktivitas.  Kecukupan pangan dan gizi merupakan merupakan prasyarat bagi pemenuhan hak dasar lainnya seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan lain sebagainya.  Bagaimana dapat mencapai pendidikan dengan hasil maksimal jika dalam keadaan kondisi perut lapar?.  Bagaimana dapat mencapai produktivitas yang tinggi dalam bekerja jika perut dalam kondisi lapar?  Sayangnya tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung gizi untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh.  Setiap hari tubuh manusia memerlukan sekitar 40 jenis zat gizi .
Penganekaragaman konsumsi pangan akan dapat menghasilkan gizi yang seimbang.  Gizi yang seimbang sangat penting untuk pertumbuhan yang normal, untuk perkembangan, untuk peningkatan kecerdasan, untuk pemeliharaan kesehatan tubuh dan aktivitas sehari-hari lainya.  Tanpa terpenuhinya gizi yang seimbang tujuan tujuan tersebut sulit tercapai.
Agama mengajarkan untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan toyib (halalan toyyiban). Disini dapat di artikan kita diajarkan untuk memakan makanan yang baik dan bergizi agar tubuh menjadi sehat. 


Prinsip konsumsi pangan B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman)




No comments:

Post a Comment

Komentar

JENIS DAN TUJUAN PROSES TERMAL

JENIS DAN TUJUAN PROSES TERMAL Ada beberapa jenis proses pemanasan yang umum diterapkan dalam proses pengalengan pangan, seperti blansir...