Produk produk tersebut dikenal dengan produk frozen food, atau fish gel
(olahan ikan) seperti nugget, bakso, otak otak, siomay, sosis dan lain
sebagainya.
Selanjutnya apa yang di maksud dengan Emulsi?
Emulsi adalah campuran dari dua bahan yang tidak saling campur, dimana bahan
yang satu terdispersi (terlarut) pada bahan yang lain.
Emulsi ada dua jenis yaitu emulsi jenis o/w (oil in water) dan emulsi
jenis w/o (water in oil).
Dalam system emulsi terdapat dua fase yaitu fase pelarut dan fase
terlarut. Dalam emulsi jenis o/w, fase
pendispersinya (pelarut) adalah air dan fase terdispersinya ( terlarut) adalah lemak. Sebaliknya dalam system emulsi jenis w/o
sebagai fase pendispersinya adalah lemak dan fase terdispersinya adalah air.
Sebagai simulasi mengenai emulsi dapat dilihat dalam gambar di bawah
ini.
Pada umumnya suatu system emulsi bersifat tidak stabil dan mudah
mengalami pemisahan antara komponen- komponennya. Hal ini terjadi karena perbedaan tegangan permukaan
yang besar antara air dan minyak. Untuk menurunkan
perbedaan tegangan permukaan tersebut di perlukan bahan yang di kenal dengan
istilah emulsifier, stabilizer, atau emulsifying agent. Dengan penambahan bahan tersebut maka suatu system
emulsi akan bersifat lebiih stabil.
Dalam system emulsi bakso, sosis, otak otak dan produk sejenis yang
berperan sebagai emulsifier adalah protein .
hal ini karen molekul protein memiliki dua gugus yaitu gugus yang bersifat
hidrofilik (suka air, dapat mengikat air) dan gugus hidrofobik, tidak suka air (liofilik, suka minyak, dapat mengikat minyak). Dengan sifat molekul protein tersebut maka
protein sekaligus dapat mengikat air dan lemak.
Begitu pentingya peran molekul protein dalam system emulsi bakso dan
sejenisnya, maka perlu di jaga dan dicegah agar protein tidak mengalami
kerusakan. Apabila protein mengalami
kerusakan selama pengolahan maka produk yang dihasilkan akan berkurang
kekenyalannya.
Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan sol dan gel?
Bagaimana kita menghasilkan sol? Sol
dihasilkan apabila protein khususnya protein aktin dan myosin berreaksi dengan
garam , maka akan membentuk sol. Apabila
sol di panaskan maka akan mengalami gelatinisasi sehingga terbentuk gel. Dengan pemasakan akan terjadi koagulasi
protein oleh panas dan terjadi pengikatan butiran yang terperangkan dalam
matriks protein. Perubahan sol menjadi gel terjadi pada suhu 80oC.
Demikian teori yang terjadi pada system emulsi bakso, sosis, otak otak
dan sejenisnya. Semoga dapat dipahami.
No comments:
Post a Comment
Komentar