Monday 6 April 2020

Seleksi dalam Penentuan Panelis



Untuk mendapatkan panelis yang diinginkan maka perlu dilakukan pemilihan panelis berdasarkan pada kriteria dan persyaratan tertentu.  Dengan demikian akan diperoleh panelis dengan kemampuan sesuai dengan kebutuhan uji organoleptic yang akan dilakukan.
Proses seleksi penentuan panelis dilakukan dengan dua tahap; yaitu tahap pertama untuk menentukan kandidat panelis dan tahap edua untuk menentukan panelis.   Kandidat panelis yang dipilih pada tahap awal hanya dilakukan dengan wawancara atau kuisioner mengenai beberapa kriteria (missal; jenis kelamin, status social, status ekonomi, umur, tingkat Pendidikan, apakah menyukai bahan pangan yang akan diujikan, apakah aergi terhadap bahan pangan yang akan diujikan, memiliki kebiasaan merokok, dan sebagainya).
Hasil seleksi tahap pertama diperoleh tiga katagori yaitu;
1.       Memiliki potensi baik sebagai panelis
2.       Tidak berpotensi
3.       Siap untuk seleksi tahap kedua
Pada seleksi tahap ke dua ditjukan untuk menentukan kemampuan kandidat panelis sepagai panelis. Pada tahap kedua ini panelis di seleksi tingkat kepekaannya, terutama terhadap bahan pangan yang akan diujikan.  Hal ini berdasarkan pertimbangan untuk mendapatkan hasil analisis organoleptic yang baik diperlukan panelis dengan kepekaan yang cukup tinggi terhadap karakteristik organoleptic bahan yang diujikan.

Ada beberapa metode pengujian  kepekaan panelis, yaitu;
1.       Pengujian nilai ambang batas rasa manis (Thresold Test)
Kepada kandidat panelis diberikan satu seri larutan gula dengan konsentrasi  berkisar 0% sampai 1 %.  Selanjutnya panelis dipersilahkan untuk menentukan sampel mana yang masih terasa manis. Dari hasil tersebut diperoleh kandidat mana yang memiliki kepekaan lebih baik.
2.       Uji Triangle
Setiap kandidat panelis diberikan sepasang sampel untuk diamati.  Pengamatan diulang sebanyak 10 kali dalam waktu yang berbeda.  Hasil yang diperoleh dari semua kandidat panelis di ranking.  Bila jawaban yang benar minimal mencapai 60%, berarti kandidat tersebut memenuhi syarat untuk tahap berikutnya.
3.       Range Methode
Kandidat panelis diberikan satu seri sampel  yang bervariasi.  Kemampuan memberikan penilaian secara benar terhadap sampel merupakan petunjuk untuk menentukan kandidat panelis.
Selanjutnya perlu dilakukan uji konsistensi terhadap panelis, artinya apakan kemampuan panelis dalam menilai karakteristik bahan pangan selalu baik (konstan) atau berubah-ubah.  Metode untuk menguji konsistensi panelis sudah tersedia dan dapat dipilih sesuai kebutuhan.

Tahap terakhir dalam menetapkan kemampuan panelis adalah menetapkan jenis bahan pangan yang akan digunakan dalam pengujian kemampuan panelis. Jenis bahan pangan yang akan digunaan sebaiknya sudah diketahui karakteristiknya sehingga data hasil pengujian akan mudah dalam proses analisisnya dalam menentukan kemampuan panelis tersebut.

Kandidat yang berhasil melewati seleksi selanjutnya dilakukan pelatihan  (training).   Tujuan dilakukannya pelatihan adalah;
a.       Membiasakan panelis dalam melaksanakan uji organoleptic
b.       Meningkatkan kemampuan panelis dalam mengenal dan mengidentifikasi sifat inderawi
c.       Meningkatkan sensitivitas dan daya ingat panelis
d.       Menyamakan pandangan dari masing-masing panelis terhadap sifat yang akan dinilai, kriteria dan metode yang digunakan, serta memperkecil perbedaan diantara panelis dalam memberikan penilaian.
Demikan lah tahapan - tahapan dalam menyeleksi calon seorang panelis dalam keperluan analisis organoleptic.  Semoga bermanfaat.




No comments:

Post a Comment

Komentar

JENIS DAN TUJUAN PROSES TERMAL

JENIS DAN TUJUAN PROSES TERMAL Ada beberapa jenis proses pemanasan yang umum diterapkan dalam proses pengalengan pangan, seperti blansir...