Tuesday, 30 October 2018

Materi : Sifat-sifat bahan kimia


Materi :   Sifat-sifat bahan kimia
mata pelajaran;  dasar pengendalian mutu hasil pertanian

Bahan kmia dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu; bahan kimia mudah terbakar, pengoksidasi, mudah meledak, radioaktif, bahan/ penyebab korosi, dan bahan beracun.
a.    Bahan kimia mudah terbakar
Bahan kimia mudah terbakar dapat berwujud gas, cairan yang mudah menguap, atau bahan padat yang dalam bentuk debu mudah terbakar bila kontak dengan udara.
Jenis bahan kimia yang mudah terbakar adalah;
·         Pelarut dan pereaksi organik, seperti asetaldehid, asam asetat, aseton, benzen, karbondisulfida, etil alkohol, eter, etil asetat, peroleum eter, isopropil, alkohol, toluen, xylen
·         Bahan anorganik fosfor, logam Al, Mg, Zn, K, Na
·         Gas asetilen, metana, hidrogen, karbonmonooksida, butana
Cara pencegahan bahan mudah terbakar dengan cara mencegah terjadinya penguapan atau kontak dengan udara (oksigen) maupun sumber panas secara langsung.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanganan bahan kimia mudah terbakar;
·         Gunakan penangas uap atau air untuk menghindari pemanasan secara langsung
·         Saat pemanasan jangan mengisi wadah melebihi ½ kapasitas wadah
·         Sediakan bakan kimia dalam jumlah minimum, dan simpan ditempat berventilasi baik
·         Pelarut yang sudah tidak terpakai simpan lagi dalam wadahnya
·         Jangan membuang sisa bahan kimia dalam bak pencuci

b.    Bahan pengoksidasi
Beberapa bahan kimia yang termasuk bahan pengoksidasi adalah klorat, perklorat, borat, peroksida, asam nitrat, kalium nitrat, kalium permanganat, bromin, klorin, florin, iodin.
Bahan pengoksidadi sebaiknya disimpan dalam lemari yang tidak mudah terbakar, hindari dari suhu tinggi dan bahan kimia mudah terbakar.

c.    Bahan mudah meledak
Beberapa bahan kimia telah diketahui mudah meledak, diantaranya asam perklorat dan peroksida.  Penyebab meledaknya bahan antara lain disebabkan karena adanya pelarut mudah terbakar, uddara, debu, gas dan peroksida.  Untuk mencegah terjadinya peledakan, sebaiknya penggunaan bahan kimia di tempat terbuka atau dalam lemari uap, gunakan jumlah sedikit, gunakan penangas air untuk memanaskan, gunakan alat yang layak dan benar, gunakan pelindung.

d.    Bahan radioaktif
Penggunaan bahan radioaktif harus sangat hati-hati karena efek radiasi dapat menyebabkan kerusakan  sel secara permanen, kebakaran dan kematian.
Bahan radiasi ada empat jenis;
·         Partikel alfa (
Berupa ion helium bermuatan positif. Memiliki daya tembus rendah tetapi daya ionisasi  besar
·         Partikel beta(ᵝ)
Merupakan ion partikel hasil pecahan isotop radioaktif berenergi tinggi, bermuatan negatif, berenergi tinggi daya tembus dan ionisasi sedang.
·         Sinar gamma ()
Berupa gelombang elektromagnetik yang dihasilkan dari perubahan inti atom radioaktif.
·         Sinar X
Dihasilkan dari tabung sinar-X
e.    Bahan korosif atau penyebab korosi
Bahan kimia ini dapat menyebabkan korosi pada jaringan sehingga dapat menyebabkan terjadinya cacat permanen.  Beberapa bahan yang bersifat korosif adalahasam nitrat, sulfat, klorida, natrium peroksida,  asam asetat, anhidrida asetat, metanol, perklorat, amonia, bromin, florin, hidrogen iodida, fenol, karbondioksida padat, asasm format, hidrogen peroksida, fosfor, kalium, kalium hidroksida, perak nitrat dan natrium.
Untuk mencegah terjadinya korosi sebaiknya menggunakan pelindung, jas lab, kaca mata, biasakan mencuci tangan dengan sabun setelah selessai melakukan kegiatan analisis.
f.     Bahan beracun

Hampir semua bahan kimia merupakan bahan beracun.  Bahan kimia dapat meracuni melalui mulut (pencernaan), absorpsi melalui kulit, dan pernafasan.
Beberapa bahan kimia beracun antara lain adalah anilin, benzene, bromin, klorin, flour, formaldehid, asam format, asam klorida, antimon, arsen, barium, berilium, boron, hidrogen sianida, hidrogen peroksida,  iodium , asam nitrat, nitrobenzene, sulfurdioksida, fenol, kromium, merkuri, perak, dan timah.
Untuk menghindari pengaruh bahan kimia beracun sebaiknya;
·         Tidak makan, minum, merokok saat bekerja
·         Hindari penggunaan pipet hisap
·         Hindari kontak dengan mulut, kuli, dan saluran pernafasan
·         Segera cuci tangan dengan sabun dan air bersih
·         Bahan yang tidak digunakan selalu disimpan dalam wadah tertutup dan berlabel
·         Selalu bekerja dengan ruang berventilasi

Semoga bermanfaat ..........

No comments:

Post a Comment

Komentar

JENIS DAN TUJUAN PROSES TERMAL

JENIS DAN TUJUAN PROSES TERMAL Ada beberapa jenis proses pemanasan yang umum diterapkan dalam proses pengalengan pangan, seperti blansir...