Berisi tentang informasi sekitar dunia pendidikan, ilmu pangan dan bisnis pangan
Thursday, 7 September 2023
JENIS DAN TUJUAN PROSES TERMAL
Saturday, 26 August 2023
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Fase E Kurikulum Merdeka APHP
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
Nama :
Nurhamid
Mata
Pelajaran : Dasar Kejuruan
Fase : E
SekolahAsal :
SMKN 3 BANJAR
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN MATA
PELAJARAN DASAR KEJURUAN APHP
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Tujuan Pembelajaran |
Profil Pelajar Pancasila |
Konten / Materi |
Kode TP |
Alokasi jam |
Kelas |
1.
Proses bisnis secara
menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian; |
Pada akhir fase E peserta didik
mampu memahami: proses bisnis industri pengolahan hasil
pertanian, antara lain tentang klasifikasi industri, lingkup usaha, penerapan
K3LH, perencanaan produk, mata rantai pasok (supply chain), logistik, proses
produksi, penggunaan dan perawatan peralatan, serta pengelolaan sumber daya
dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal. |
Peserta didik mampu memahami , membedakan, menetukan, menyimpulkan proses bisnis industri pengolahan hasil pertanian, antara lain
tentang klasifikasi industri, lingkup usaha, penerapan K3LH, perencanaan
produk, mata rantai pasok (supply chain), logistik Peserta didik mampu mejelaskan, menentukan, menyimpulkan logistik, proses produksi, penggunaan dan
perawatan peralatan, serta pengelolaan sumber daya dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal. |
Bernalar
kritis |
Bisnis
industri pengolahan hasil pertanian |
P.10.1 P.10.2 |
48 48 |
X |
2. Perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu-isu
global di bidang industri pengolahan hasil pertanian; |
Pada akhir fase E peserta didik
mampu menjelaskan: perkembangan teknologi pengolahan hasil
pertanian dan pengujian mutunya, yaitu bioteknologi, nanoteknologi,
otomatisasi, digitalisasi, Internet of Things (IoT); pemahaman tentang
pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan
pangan global, regional dan lokal, pertanian
berkelanjutan, sistem kelembagaan
pada rantai produksi dan pasar. |
Peserta didik mampu menjelaskan, mengonsepkan, mendiagramkan perkembangan
teknologi pengolahan hasil pertanian dan pengujian mutunya, yaitu
bioteknologi, nanoteknologi, otomatisasi, digitalisasi, Internet of Things
(IoT) Peserta didik mampu menjabarkan,
mengaitkan, meyimpulkan tentang pemanasan global, perubahan iklim,
ketersediaan pangan global, regional dan lokal, pertanian berkelanjutan Peserta didik mampu menjelaskan,
mengurutkan, mendiagramkan sistem kelembagaan pada rantai produksi dan
pasar |
Bernalar
kritis |
Perkembangan teknologi pengolahan hasil pert. Pemanasan global dan efeknya Kelembagaan rantai produksi dan pasar |
P.11.1 P.11.2 P.11.3 |
36 32 12 |
X |
3. Agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di bidang agriteknologi
pengolahan hasil pertanian; |
Pada akhir fase E peserta didik
mampu menjelaskan: profil agripreneur
yang mampu membaca peluang pasar dan usaha untuk menumbuhkan jiwa wirausaha,
serta profil profesi
atau jabatan di industri pengolahan hasil pertanian yang menjaga ketersediaan
pangan dalam rangka menumbuhkan sikap profesionalisme dalam bekerja. |
Peserta didik mampu menjelaskan , menggambarkan, merinci profil
agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan usaha untuk menumbuhkan jiwa
wirausaha Peserta didik mampu menjelaskan , menggambarkan, merinci
profil profesi atau jabatan di industri
pengolahan hasil pertanian yang menjaga ketersediaan pangan dalam rangka
menumbuhkan sikap profesionalisme dalam bekerja |
Kreatif |
Profil agripreneur Profil profesi dalam idustri PHP |
P.12.1 P.12.2 |
24 32 |
X |
4. Proses dan teknik dasar pengoperasian alat dan mesin penanganan
dan pengolahan hasil pertanian |
Pada akhir fase E peserta didik
mampu memahami: konsep, prinsip,
dan prosedur melalui praktik terbatas proses-proses dasar pengolahan hasil
pertanian (nabati/tanaman, hewani, dan ikan meliputi pengecilan ukuran
(pemotongan, pengirisan, pemarutan, pencacahan, penghancuran, dan
penggilingan), proses termal
(pendinginan, pembekuan, pasteurisasi, sterilisasi, pengeringan,
pemanggangan, penyangraian, dan penggorengan), proses kimia dan
biokimia (penggaraman, penggulaan, pengasaman/fermentasi), dan proses pemisahan
(pengayakan, penyaringan, destilasi, ekstraksi, pengendapan, penggumpalan dan
evaporasi) serta proses pencampuran
bahan. |
Peserta didik mampu menjelaskan
, mengurutkan, memilih konsep, prinsip, dan prosedur melalui praktik terbatas
proses-proses dasar pengolahan hasil pertanian (nabati/tanaman, hewani, dan
ikan meliputi pengecilan ukuran (pemotongan, pengirisan, pemarutan,
pencacahan, penghancuran, dan penggilingan), pada PHP Peserta didik
mampu menjelaskan, menentukan dan memilih proses termal (pendinginan,
pembekuan, pasteurisasi, sterilisasi, pengeringan, pemanggangan,
penyangraian, dan penggorengan) pada PHP Peserta didik mampu menguraikan, menggunakan proses kimia dan biokimia (penggaraman, penggulaan,
pengasaman/fermentasi), Peserta didik mampu menjelaska, menerapkan proses pemisahan (pengayakan, penyaringan, destilasi, ekstraksi,
pengendapan, penggumpalan dan evaporasi) serta proses pencampuran bahan. |
Mandiri
dan bernalar kritis |
konsep, prinsip, dan prosedur
proses-proses dasar pengolahan hasil pertanian proses termal proses kimia dan biokimia proses pemisahan dan pencampuran bahan |
|
|
|
5.
Penanganan komoditas
pertanian sesuai prosedur Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH) |
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami : tentang pengidentifikasian karakteristik dan penanganan (sortasi,
grading, pengawetan, pengemasan, pengepakan dan penyimpanan dingin) hasil
pertanian pasca panen untuk disimpan, dikonsumsi atau diproses lebih lanjut
menjadi produk olahan setengah jadi, atau produk jadi dengan menerapkan prinsip dan prosedur K3LH. |
Peserta didik mampu mejelaskan, menggambarkan, merinci tentang
pengidentifikasian karakteristik dan penanganan (sortasi, grading,
pengawetan, pengemasan, pengepakan dan penyimpanan dingin) hasil pertanian
pasca panen untuk disimpan, dikonsumsi atau diproses lebih lanjut menjadi
produk olahan setengah jadi, atau produk jadi Peserta didik mampu menjelaskan,
menerapkan prinsip dan prosedur
K3LH. |
Mandiri
dan bernalar kritis |
identifikasian karakteristik dan
penanganan hasil pertanian K3LH. |
|
|
|
6. Prinsip dan teknik
kerja laboratorium pengujian mutu hasil pertanian |
Pada akhir fase E peserta didik
mampu memahami
prinsip, prosedur penggunaan, dan perawatan peralatan gelas (gelas alat ukur volume, gelas wadah, gelas aparatus destilasi,
aparatus ekstraksi, aparatus filtrasi, aparatus titrasi, gelas wadah, gelas
reaktor/pencampur, dan alat gelas penunjang), alat bukan
gelas (neraca analitik, oven, waterbath, tanur,
inkubator, autoclave, fume hood atau fume-scrubber, hot plate, bunsen atau
burner, Laminary Air Flow/LAF), penggunaan
bahan kimia pereaksi dan standar (pembuatan
larutan dan standardisasi larutan), teknik kerja
aseptik, sterilisasi peralatan dan sterilisasi media, serta penanganan
limbah laboratorium. |
1 Peserta didik mampu memahami prinsip, prosedur penggunaan, dan
perawatan peralatan gelas dan non gelas |
Bernalar kritis |
Peralata
gelas dan non gelas padda laboratorium |
|
|
|
2.
Pesertadidikmampu memahami penggunaan bahan kimia
pereaksi dan standar |
Kreatif |
Baha kimia pereaksi dan larutan standar Tekik kerja aseptik dan sterilisasi Limbah
laboratorium |
|
|
|
||
3. Pesertadidikmampu Memahami megenai teknik
kerja aseptik, dan sterilisasi 4. Pesertadidik mampu memahami pada penanganan
limbah laboratorium |
Bergotong
royong Bergotong
royong |
|
|
|
Capaian Pembelajaran Fase E AGribisnis Pengolahan hasil Pertanian
CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR AGRITEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
A. Rasional
Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian merupakan mata pelajaran yang berisi kemampuan-kemampuan dasar-dasar penguasaan keahlian pengolahan hasil pertanian dan pengawasan mutu hasil pertanian. Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian adalah industri yang berbasis bahan hasil pertanian atau industri pertanian. Industri Pengolahan Hasil Pertanian merupakan industri yang penting karena berperan dalam penyediaan bahan pangan, pakan, dan produk lain yang bersumber dari hasil pertanian atau hayati. Mata pelajaran ini akan menumbuhkan minat dan bakat (passion) peserta didik tentang hal yang berkaitan dengan agriteknologi pengolahan hasil pertanian, dan membangun kebanggaan sebagai penggiat bidang pertanian modern.
Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar bagi peserta didik tentang proses pengolahan hasil pertanian, mulai dari bahan baku, produksi, hingga marketing dengan pendekatan holistik. Salah satu pendekatan tersebut adalah konsep ekonomi sirkuler, yaitu memadukan proses dari penanaman, pengelolaan komoditas hasil panen, pengolahan hasil panen, limbah pasca panen, dan keterkaitan hubungan dengan unit- unit usaha lainnya. Selain itu, mata pelajaran ini akan melengkapi peserta didik dengan kemampuan pemahaman dalam merencanakan, merancang, menerapkan dan memanfaatkan teknologi di bidang agriteknologi berdasarkan prinsip pertanian berkelanjutan. Mata pelajaran ini juga penting bagi peserta didik dalam memahami isu-isu global tentang ketahanan pangan, perubahan iklim, dan kelestarian ekosistem.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian membiasakan peserta didik berfikir ilmiah, bersikap positif, dan berketerampilan sesuai standar. Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilainilai baru secara mandiri, menjadi dasar untuk mengembangkan rasa keingintahuan tentang pentingnya industri pertanian yang berkelanjutan, menggunakan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan.
Mata pelajaran ini menjadi landasan pengetahuan dan keterampilan untuk pembelajaran lebih lanjut di kelas XI dan XII.
Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Modelmodel pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project-based learning, teaching factory, discovery-based learning, problem-based learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta metode yang relevan.
Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian berkontribusi dalam memampukan peserta didik menjadi ahli di bidang pengolahan dan pengawasan mutu hasil pertanian (nabati/tanaman, hewani dan ikan), karena memuat materi softskill dan hardskill yang bersifat fundamental (mendasar) sekaligus membiasakan untuk bernalar kritis, berupaya secara mandiri, berorietnasi kreatif dan mampu beradaptasi pada keragaman global serta mengedapankan kegototongroyongan dalam pencapaian tujuan dan menyelesaikan masalah. Peserta didik dibiasakan juga menerapkan etika bisnis pengolahan hasil pertanian dan pengujian mutu hasil pertanian yang dilandasi keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menampilkan diri sebagai individu dengan akhlak mulia, berwawasan lingkungan dan kearifan lokal secara bertanggung jawab.
B.Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):
1. memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian sebagai kesadaran untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran;
2. memahami perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu-isu global di bidang industri pengolahan hasil pertaniansebagai peluang dan tantangan yang harus dicapai atau diatasi dalam proses pembelajaran;
3. memahami agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di bidang industri pengolahan hasil pertanian sebagai kesadaran untuk penguatan motivasi dalam pembelajaran;
4. memahami penanganan komoditas pertanian sesuai prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH);
5. memahami proses-proses dasar pada pengolahan hasil pertanian sesuai prosedur K3LH; dan
6. memahami teknik dasar laboratorium pengujian mutu hasil pertanian sesuai prosedur K3LH.
C.Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam memahami industri pengolahan hasil pertanian sebagai bisnis yang menerapkan teknologi yang terus berkembang untuk menjawab tantangan adanya isu-isu global dan kemampuan dasar-dasar proses dan pengolahan hasil pertanian, serta kemampuan dasar-dasar teknik kerja di laboratorium pengujian mutu hasil peretanian.
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian berfokus pada kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki oleh generasi muda penerus usaha agriteknologi pengolahan hasil pertanian dengan menjadi agripreneur muda dan atau bekerja di industri agriteknologi pengolahan hasil pertanian sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Selain itu peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian meliputi elemen sebagai berikut.
1. Elemen :
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
Deskripsi:
Meliputi pemahaman tentang proses bisnis industri pengolahan hasil pertanian, antara lain tentang klasifikasi industri, lingkup usaha, penerapan K3LH, perencanaan produk, mata rantai pasok (supply chain), logistik, proses produksi, penggunaan dan perawatan mesin dan peralatan, serta pengelolaan sumber daya dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
2. Elemen :
Perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu- isu global di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
Deskripsi:
Meliputi pemahaman tentang perkembangan teknologi pengolahan hasil pertanian dan pengujian mutunya, yaitu bioteknologi, nanoteknologi, otomatisasi, digitalisasi, Internet of Things (IoT); pemahaman tentang pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal, pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi dan pasar.
3. Elemen :
Agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian;
Deskripsi:
Meliputi pengenalan profil agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan usaha dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha, profil profesi atau jabatan dalam industri pengolahan hasil pertanian yang menjaga ketersediaan pangan dalam rangka menumbuhkan sikap profesionalisme dalam bekerja.
4. Elemen :
Proses dan teknik dasar pengoperasian alat dan mesin penanganan dan pengolahan hasil pertanian
Deskripsi:
Meliputi pemahaman tentang konsep, prinsip, dan prosedur pada proses-proses dasar penanganan dan pengolahan hasil pertanian (tanaman/nabati, ternak dan ikan) meliputi proses pengecilan ukuran (pemotongan, pengirisan, pemarutan, pencacahan, penghancuran, dan penggilingan), proses termal (pendinginan, pembekuan, pasteurisasi, sterilisasi, pengeringan, pemanggangan, penyangraian, dan penggorengan), proses kimia dan biokimia (penggaraman, penggulaan, pengasaman/ fermentasi), dan proses pemisahan (pengayakan, penyaringan, destilasi, ekstraksi, pengendapan, penggumpalan dan evaporasi) serta proses pencampuran bahan.
5. Elemen :
Penanganan komoditas pertanian sesuai prosedur, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH),
Deskripsi:
Meliputi pemahaman tentang pengidentifikasian karakteristik dan penanganan (sortasi, grading, pengawetan, pengemasan, pengepakan dan penyimpanan dingin) hasil pertanian (tanaman, ternak dan ikan) pasca panen untuk disimpan, dikonsumsi atau diproses lebih lanjut menjadi produk olahan setengah jadi, atau produk jadi dengan menerapkan prinsip dan prosedur K3LH.
6. Elemen :
Prinsip dan teknik kerja laboratorium pengujian mutu hasil pertanian
Deskripsi:
Meliputi pemahaman tentang prinsip, prosedur penggunaan, dan perawatan peralatan gelas (gelas alat ukur volume, gelas wadah, gelas aparatus destilasi, aparatus ekstraksi, aparatus filtrasi, aparatus titrasi, gelas wadah, gelas reaktor/ pencampur, dan alat gelas penunjang), peralatan bukan gelas (neraca analitik, oven, waterbath, tanur, inkubator, autoclave, fume hood atau fume-scrubber, hot plate, bunsen atau burner, Laminary Air Flow/LAF), pengenalan, penanganan dan penggunaan bahan kimia pereaksi dan bahan kimia standar (pembuatan larutan dan standardisasi larutan), teknik kerja aseptik, sterilisasi peralatan dan sterilisasi media, serta penanganan limbah laboratorium.
D.Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran lengkap mengenai program keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian, agar dapat menumbuhkan kebanggaan, harapan besar, passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Elemen :
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
Capaian Pembelajaran (CP):
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami proses bisnis industri pengolahan hasil pertanian, antara lain tentang klasifikasi industri, lingkup usaha, penerapan K3LH, perencanaan produk, mata rantai pasok (supply chain), logistik, proses produksi, penggunaan dan perawatan peralatan, serta pengelolaan sumber daya dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
2. Elemen :
Perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu-isu global di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
Capaian Pembelajaran (CP):
Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan perkembangan teknologi pengolahan hasil pertanian dan pengujian mutunya, yaitu bioteknologi, nanoteknologi, otomatisasi, digitalisasi, Internet of Things (IoT); pemahaman tentang pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal, pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi dan pasar.
3. Elemen :
Agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian;
Capaian Pembelajaran (CP):
Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan profil agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan usaha untuk menumbuhkan jiwa wirausaha, serta profil profesi atau jabatan di industri pengolahan hasil pertanian yang menjaga ketersediaan pangan dalam rangka menumbuhkan sikap profesionalisme dalam bekerja.
4. Elemen :
Proses dan teknik dasar pengoperasian alat dan mesin penanganan dan pengolahan hasil pertanian
Capaian Pembelajaran (CP):
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami konsep, prinsip, dan prosedur melalui praktik terbatas proses-proses dasar pengolahan hasil pertanian (nabati/tanaman, hewani, dan ikan meliputi pengecilan ukuran (pemotongan, pengirisan, pemarutan, pencacahan, penghancuran, dan penggilingan), proses termal (pendinginan, pembekuan, pasteurisasi, sterilisasi, pengeringan, pemanggangan, penyangraian, dan penggorengan), proses kimia dan biokimia (penggaraman, penggulaan, pengasaman/fermentasi), dan proses pemisahan (pengayakan, penyaringan, destilasi, ekstraksi, pengendapan, penggumpalan dan evaporasi) serta proses pencampuran bahan.
5. Elemen :
Penanganan komoditas pertanian sesuai prosedur Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
Capaian Pembelajaran (CP):
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami tentang pengidentifikasian karakteristik dan penanganan (sortasi, grading, pengawetan, pengemasan, pengepakan dan penyimpanan dingin) hasil pertanian pasca panen untuk disimpan, dikonsumsi atau diproses lebih lanjut menjadi produk olahan setengah jadi, atau produk jadi dengan menerapkan prinsip dan prosedur K3LH.
6. Elemen :
Prinsip dan teknik kerja laboratorium pengujian mutu hasil pertanian
Capaian Pembelajaran (CP):
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami prinsip, prosedur penggunaan, dan perawatan peralatan gelas (gelas alat ukur volume, gelas wadah, gelas
aparatus destilasi, aparatus ekstraksi, aparatus filtrasi, aparatus titrasi, gelas wadah, gelas reaktor/pencampur, dan alat gelas penunjang), alat bukan gelas (neraca analitik, oven, waterbath, tanur, inkubator, autoclave, fume hood atau fume-scrubber, hot plate, bunsen atau burner, Laminary Air Flow/LAF), penggunaan bahan kimia pereaksi dan standar (pembuatan larutan dan standardisasi larutan), teknik kerja aseptik, sterilisasi peralatan dan sterilisasi media, serta penanganan limbah laboratorium.
Emulsi, Sol dan Gel
Emulsi, Sol dan Gel Dalam pengolahan bahan pangan yang berbahan dasar daging atau ikan, sangat perlu untuk memahami mengenai sisitem emuls...

-
Materi : Membuat Larutan Mata Pelajaran : Dasar Pengendalian mutu hasil pertanian Larutan merupakan salah satu unsur penting yang...
-
11.. Berikut ini adalah komoditas hasil pertanian sumber protein a. Susu, kedelai , ikan b. Jagung, kacang hijau, singk...