Wednesday, 30 January 2019

cara menghitung jumlah mikroba, dasar mutu hasil pertanian


PENETUAN JUMLAH MIKROBA

Jumlah mikrobadapat ditentukan dengan menghitung jumlah sel-sel atau kumpulan ( masa) sel.  Penentuan jumlah mikroba dengan cara mengitung jumlah sel mikroba terutama sangat berguna dalam menghitung organisme bersel tunggal seperti bakteri dan khamir.  Penentuan atas dasar jumlah koloni koloni sel dapat digunakan untuk seluruh jenis mikroba, termasuk jenis yang berfilamen panjang (seperti kapang) yang tidak dapat ditentukan jumlahnya dengan cara menghitung jumlah sel.

1.      Metode plate atau coloni count

2.      Metode pengenceran atau dilution count

3.      Teknik filter membran

4.      Perhitungan langsung secara mikroskopis

5.      Metode breed
6.      Perhitngan secara elektronik
7.      Metode turbidimetri
8.      Pendugaan secara kimia
9.      Penentuan secara berat kering
10.  Metode volume sel
Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam perhitungan jumlah mikroba;
1.      Koloni yang dihitung dari contoh tiap cawan harus mengandung koloni yang jumlahnya antara 30 sampai 300 koloni.
2.      Jika jumlah koloni yang diperoleh dari masing masing pengenceran berturut-turut kurang lebih sama atau hasil perbandingan jumlah bakteri yang lebih banyak dengan yang lebih sedikit adalah lebih kecil dari dua (2), maka hasil dari kedua pengenceran tersebut dirata-ratakan.
3.      Bila hasil perbandingan tersebut (no.2) lebih besar dari dua, maka yang digunakan adalah jumlah mikroba dari hasil penganceran sebelumnya (kecil)

Contoh ; perhatikan tabel berikut ini
No
Pengenceran
Jumlah koloni tiap cawan
Jumlah bakteri tiap ml (gram)
1
2





1
10-3
10-4
200
15
204
18
202.000
2
10-3
10-4
340
23
260
26
260.000
3
10-3
10-4
Spreader
40
280
45
352.500
4
10-3
10-4
Spreader
21
310
20
310.000
5
10-3
10-4
250
34
200
40
297.500

Penjelasan;
No 1. Pada pengenceran 10-3 pada cawan petri ke 1 dan ke 2 semua memenuhi syarat sehingga dirata-ratakan.  Sedang pada penganceran 10-4 semua tidak memenuhi syarat ( jumlah koloni kurang dari 30).
Sehingga jumlah bakteri;  (200 +204).10-3 : 2 = 202.10-3 = 202.000

No.2. pada cawan petri ke-1 baik pengenceran 10-3 dan 10-4 tidak memenuhi syarat (tidak berada pada kisaran 30 sampai 300 koloni).  Pada cawan petri ke 2 yang memenuhi syarat pada pengenceran 10-3.  Sehingga jumlah mikrobanya 260.10-3  = 260.000

No.3. spreader adalah koloni yang tumbuh didalam lapisan air pada permukaan agar atau diantara permukaan agar dan bagian bawah cawan.  Spreader ini bersar dan menutupi koloni lain, sehingga perlu dihitung.
Sehingga perhitungannya adalah;
Pada pengenceran 10-3 = 280.000
Pada pengenceran 10-4 = (40.10-4  +  45.10-4 ) ; 2
                                     = (400.000 + 450.000) : 2 = 425.000
Bandingkan ; 425.000/280.000= 1,52 ( kurang dari 2)
Rata-ratakan : (425.000 + 280.000 ) : 2 = 352.500 (jumlah mikroba terhitung)

No 4. Yang memenuhi syarat hanya pada cawan ke dua pengenceran 10-3
Sehingga jumlah mikrobanya adalah 30.10-3  = 310.000

No.5; semua memenuhi syarat
Sehingga hasil perhitungan;
Pada pengenceran 10-3 = (250.000 + 200.000) : 2  = 225.000
Pada pengenceran 10-4 = (34.10-4  +  40.10-4 ) ; 2
                                     = (340.000 + 400.000) : 2 = 370.000
Bandingkan ; 370.000/225.000= 1,64 ( kurang dari 2)
Rata-ratakan : (370.000 + 225.000 ) : 2 = 297.500 (jumlah mikroba terhitung)

Demikan cara menghitung jumlah mikroba
Semoga bermanfaat...

Daftar pustaka
Muchtadi, dedy; 1980. Petunjuk praktek Mikrobiologi Hasil Pertanian 2. Depdikbud. Jakarta


Friday, 4 January 2019

materi ; media pertumbuhan bakteri


MATA PELAJARAN : DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN
KOMPETENSI DASAR : JENIS-JENIS MEDIA KULTUR MIKROBA

RUANG LINGKUP MIKROORGANISME

MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI
Dasar makanan yang paling baik bagi bakteri ialah medium yang mengandung zat-zat organik seperti rebusan daging, sayur-sayuran, sisa-sisa makanan atau ramu-ramuan yang dibuat oleh manusia.
Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadat seperti agar, gelatin dan sebagainya.
Bentuk media pertumbuhan yang dikenal ada tiga macam bentuk yaitu;
1.    Media cair (kaldu cair), dalam media ini tidak ditambahkan zat pemadat, dipergunakan untuk bakteri dan ragi
2.    Media padat, dalam media bentuk ini digunakan agar sebagai pemadat, dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri heterotrof, ragi dan jamur
3.    Media semi padat atau semi cair, dalam media ini penambahan zat padat hanya 50% , dipergunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan air, anaerobik atau fakultatif
Susunan media mengandung air, protein, asam amino, energi dan vitamin.  Media dapat berbentuk ;
1.    Media alami, disusun oleh bahan alami, kentang , daging, susu telur, dll
2.    Media sintetik, disusun oleh senyawa kimia
3.    Media semi sintetis, media yang disusun berdasarkan campuran bahan alami dan bahan sintetis
Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri terdiri dari pepton, ekstrak daging, NaCl dan aquades. Agar toge untuk pertumbuhan jamur/ragi dan agar wortel untuk pertumbuhan ragi dan beberapa jenis jamur
Penggunaan media pertumbuhan bertujuan untuk isolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang didapat.  Artinya penggunaan tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan.  Setiap media mempunyai sifat (spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya.
Pembagian media berdasarkan sifatnya terdiri dari;
1.    Media umum, contoh nutrien agar, dan agar kentang dekstrosa
2.    Media pengaya, yang termasuk di dalamnya; media selektif, media diferensial, media penguji, media perhitungan

JENIS DAN TUJUAN PROSES TERMAL

JENIS DAN TUJUAN PROSES TERMAL Ada beberapa jenis proses pemanasan yang umum diterapkan dalam proses pengalengan pangan, seperti blansir...